Senin, 09 Mei 2016

TUGAS 3 SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1.Mengenai tonggak tonggak NKRI ?

SUMPAH PEMUDA: TONGGAK AWAL PEMERSATU BANGSA

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
28 Oktober 1928 adalah tanggal yang istimewa segenap bagi bangsa Indonesia dimana pada saat itu para pemuda bersatu dan mengucapkan ikrar janji setia yang kemudian dikenal sebagai sumpah pemuda. Sumpah pemuda menjadi pondasi terbentuknya semangat persatuan bangsa Indonesia yang pada kala itu masih dikuasai oleh penjajah sehingga perlu adanya suatu formulasi mengenai persatuan bangsa dan menumbuhkan rasa nasionalisme cinta indonesia yang kuat untuk meraih kebebasan dari belenggu kolonialisme. semangat para pemuda pada masa itulah yang akhirnya membawa bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya. Karena keberadaan Sumpah Pemuda merupakan batu pijakan bagi bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Sebuah pertanyaan sederhana, masih ingatkah dengan isi sumpah pemuda? jika tidak, berikut adalah isi sumpah pemuda: Pertama Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kedua Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari sumpah pemuda antara lain: Persatuan, bahwa persatuan merupakan elemen penting dalam suatu kelompok atau bahkan di dalam tataran yang lenih luas lagi yaitu Negara. Ketika persatuan itu berdiri kokoh dalam Negara maka akan menjadikan kekuatan yang besar.

Masih ingatkah dengan kalimat "jika satu batang lidi maka akan dengan mudah untuk dipatahkan akan tetapi jika banyak batang lidi kemudian disatukan maka akan sulit untuk dipatahkan". Semangat Generasi Muda, jika melihat tindak tanduk para pemuda maka ada sesuatu yang khas dalam diri mereka yakni "semangat". Iyaaa, semangatlah yang terkadang menjadi dorongan para pemuda untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Tentunya generasi mudalah kelak yang akan mewarisi dan melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita suatu bangsa. Komitmen dan konsistensi, sumpah pemuda merupakan tonggak awal komitmen para pemuda pada masa itu untuk mencapai tujuan yakni kemerdekaan bagi Indonesia sehingga terciptalah ikrar sumpah pemuda dan konsistensi dari para pemuda terhadap janji mereka dalam sumpah pemuda telah membawa bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Lalu bagaimana dengan sekarang ini? Setelah 84 tahun yang lalu para pemuda membawa semangat persatuan dengan mengikrarkan sumpah pemuda. Apakah semangat itu masih ada dalam diri para pemuda saat ini??? Ataukah justru semakin luntur terkikis oleh perkembangan zaman yang serba modern??? tentunya semua pertanyaan tersebut menjadi introspeksi diri bagi kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup pada saat ini. Jika melihat kondisi bangsa Indonesia dewasa ini, dimana muncul banyak konflik yang dilatarbelakangi oleh persoalan-persoalan yang berkaitan dengan identitas diri seperti agama ataupun suku, dan yang lebih memprihatinkan lagi ketika suatu konflik muncul dari generasi muda seperti tawuran yang melibatkan pelajar atau mahasiswa, barangkali ini bisa menjadi indikasi bahwa semakin lemahnya rasa persatuan dalam diri bangsa Indonesia. Mengingat kebesaran sejarah sumpah pemuda maka sudah sepatutnya yang kita lakukan lsekarang adalah bukan hanya "mengenang" peristiwa tersebut akan tetapi "merenungkan" dalam -dalam dan mencoba untuk merefleksiki diri sudah sejauh manakah kita melangkah untuk kemajuan negara indonesia, rasa nasionalisme kecintaan terhadap negara Indonesia sehinga kita sebagai generasi penerus bangsa dalam rangka untuk memperjuangkan kedaulatan dan cita-cita Indonesia dapat direalisasikan dengan baik. Hendaknya hari sumpah pemuda mampu membakar semangat nasionalisme kita sebagai bangsa Indonesia bahwa tidak dapat dipungkiri, sumpah pemuda membuka cakrawala kehidupan yang harmonis bagi bangsa indonesia karena mempunyai misi persatuan meskipun bangsa Indsonesia terdiri dari beragam


2.Mengapa kita selalu di ingatkan dari latent komunis ?

Warga masyarakat kembali diingatkan untuk mewaspadai gerakan pihak-pihak yang berupaya membangkitkan paham komunis. Mereka menyebarkan pengaruhnya lebih banyak menggunakan media sosial, dan media massa secara masif.
TNI bersama Pemerintah, terus membangun dan menguatkan ketahanan mental generasi mudanya, untuk menangkal pengaruh-pengaruh yang berseberangan dengan ideologi bangsa. Seperti halnya paham komunis, sebagai bahaya latent. Usai peringatan HUT Ke-70 TNI, di Alun-alun Pati, Senin pagi (5/10), Komandan Kodim (Dandim) 0718/Pati, Letkol. Inf. Hery Setiono menuturkan, bersama rakyat, TNI mengemban tugas mempertahankan NKRI, dengan membangun ketahanan mental dan ideologi  kepada generasi mudanya. Terutama dari rongrongan kelompok-kelompok yang kembali membangkitkan paham komunis di Indonesia, melalui media masa, maupun media sosial.
“Saya ajak semua masyarakat dan generasi muda ayo waspadai bahaya laten. Jadi bahaya laten kalau dikatakan selalu sama itu, adalah skenario, atau katakanlah hanya sekedar mengada-ada, itu  bohong. Itu merupakan salah satu cara untuk akses mereka eksis kembali. Kita harus pintar-pintar memilah, jangan sampai kita terpengaruh dengan  informasi dan ajakan mereka. Ini sudah tersebar dimana-mana. Contoh toko saja, setiap toko kalau ada yang memakai huruf O, misal Viktor.  O-nya diubah dengan lambang palu arit, ini suatu bentuk bahwa mereka ingin eksis, dimunculkan dan mempengaruhi semua elemen, untuk mereka bisa muncul kembali,” ajak Dandim Letkol. Inf. Hery Setiono.
Dandim 0718/Pati, Letkol. Inf. Hery Setiono menuturkan, saat ini kondisi mental dan ideologi kita mengalami kemerosotan. Terutama, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, yang lebih dominan akibat  situasi global yang mempengaruhi dan dibarengi dengan proxy war yang dilancarkan orang yang berkepentingan, baik dari dalam yang menjadi kepanjangan tangan negara luar.
“Dengan hal ini tentu, kita harus selalu sering mengadakan komunikasi dan sosialisasi sampai dengan tingkatan para cendekiawan itu bagaimana kita tetap menanamkan cinta tanah air dan kebangsaan. Dan ini perlu dukungan dari seluruh lemen terutama elemen pendidik, budayawan dan agama. Jadi para pemuka agama, pendidik dan budayawan ini bagaimana caranya kita ini mengemas sesuatu hal untuk bisa mnegmbalikan ketahan mental karena pendidikan mental dari budaya,agamadanpendidikan,”jelasnya. Komandan Kodim (Dandim) 0718/Pati, Letkol. Inf. Hery Setiono menegaskan, peran tokoh agama, pendidik dan budayawan bersama TNI menjadi hal terpenting dan efektif, untuk menguatkan ketahanan mental dan ideologi, dalam menangkal pengaruh  bahaya latent komunis