Selasa, 28 Maret 2017

Tugas SOFT KILL teknik perawatan mesin

PERAWATAN PLATE HEAT EXCHANGER



1.         Definisi
            Alat penukar panas (Heat exchanger) Adalah alat penukar panas (kalori) yang dapat digunakan untuk memanfaatkan atau mengambil panas dari suatu fluida untuk dipindahkan ke fluida lain. Bisa juga dikatakan berfungsi sebangai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas yang dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasanya sebagai air pendingin (cooling water).
           
2.         Tujuan
            Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terhadap dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact). Dimana alat ini bertujuan agar fluida yang di stabilkan oleh penukar panas dapat bersirkulasi  ke komponen-komponen lain secara efisien.

3.         Perawatan plate heat exchanger
Plate heat exchanger adalah suatu alat yang terdiri dari sejumlah plat tipis yang dipasang pada suatu rangka dan ditekan rapat satu sama lain. Antara plat satu dengan plat lain terdapat sela-sela sempit pada mana cairan yang akan bertukar panas mengalir secara berselang seling. Pada setiap sudut pelat yang apabila pelat pelat tersusun rapat akan membetuk saluran tempat masuk dan keluar fluida-fluida yang digunakan dalam proses perpindahan panas. Yang saya bahas adalah plate heat exchanger yang digunakan di area Steam turbine PLTGU blok 2 yang memakai media air laut sebagai media pendingin yang nantinya plate heat exchanger (PHE) bertujuan untuk mendinginkan Closed cooling water (CCW) atau air make up.
Closed cooling water atau air make up adalah sistem tertutup yang berfungsi untuk mendinginkan salah satu peralatan-peralatan yang di area steam turbine (ST) di blok 2 PLTGU yaitu :

1.               HP Feed Pump
2.               H2
3.               Lube Oil
4.               Pendingin lube oil bearing
5.               Seal Oil
6.               PHE Vakum pump

4.         Peranan program dalam perawatan  plate heat exchanger
Dalam peranan program  pada plate heat exchanger  dilakukan langkah langkah perawatan sebagai berikut :
Berikut langkah-langkah yang dilakukan pada perawatan preventif PHE :
1.     Dilakukan pembersihan strainer pada plate heat exchanger secara berkala mengacu pada indikator yang telah ditentukan pada sat predictive maintenance. Langkah preventif pada waktu pembukaan dan pencucian plate heat exchanger meliputi :
·       Mengunci atau menutup arah aliran pada control valve agar air laut tidak mengalir selama proses pembersihan dilakukan.
·       Membuka manhole dilakukan dengan menggunakan kunci  dan  ring 13/8  inchi pada setiap mur dan bautnya.
·       Setelah manhole dibuka, kemudian PHE dikuras dan dibersihkan bagian strainer dengan menggunakan sikat plastik karena tidak jarang ditemukan pasir,kijing,tritip, dan lain-lain.
·       Jika temukan cacat atau kerusakan-kerusakan pelaratan yang sedang diperiksa, laporan keadaan tersebut kepada pengawas dan tentukan prosedur perbaikannya. Catat kelainan-kelainan secara detail dan ambil segera langkah-langkah mengatasinya.
·       Setelah PHE sudah bersih tutup kembali manhole dengan kunci kembali, kemudian kembalikan arah aliran pada control valve seperti semula.

1.1.2       Bagan Perawatan atau Flowchart


5.   Departemen organisasi dalam perawatan
Beberapa konsep dasar organisasi perawatan adalah :
a.      Adanya pembatasan wewenang yang jelas dan layak untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam kekuasaan
b.      Hubungan vertical antara atasan dan bawahan yang menyangkut masalah wewenang dan tanggung jawab dibuat sedekat mungkin.
c.      Menentukan jumlah optimum pekerja yang ditangani oleh seorang pengawas
d.      Susunan personil yang tepat dalam organisasi

6.  Struktur organisasi dalam perawatan



7.     Ruang lengkap masing masing sruktur organisasi
1.      Manajer Sektor
Adapun tugas pokok dari seorang Manajer Sektor antara lain :
·        Mengelola pembangkit listrik dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada, serta memastikan kinerja unit yang handal, efisiensi, dan dikelola menurut manajemen operasi
·        Ketentuan atau peraturan sebagai pedoman pelaksanaan tugas
·        Melakukan inovasi secara berkesinambungan dalam peningkatan kinerja unit pembangkit.
·        Memantau, menganalisa, dan mengevaluasi system serta prosedur kerja operasi dan lingkungan
·        Meningkatkan kualitas SDM diunit pembangkit melalui pembinaan, pengembangan, dan pelatihan bedasarkan program yang jelas dan tepat guna, sehingga dapat tercapai SDM yang proaktif.
·        Memastikan sasaran kinerja yang ditetapkan Direksi dapat dicapai dengan baik
·        Memberikan masukan kepada Direksi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam Rencana Strategis Perusahaan (RSP), agar penyelenggaraan pengoperasian unit pembangkit berlangsung secara berkesinambungan
·        Melakukan koordinasi dengan pihak luar yang terkait dengan aspek pengolahan pembangkit, baik pemerintah daerah maupun pihak-pihak terkait lainnya.
·        Membuat laporan secara berkala sebagai bahan masukan dan pengambilan keputusan lebih lanjut.

2.      Assisten Manager Enjinering
Tugas pokok Assisten Manajer Enjinering adalah melakukan perencanaan dan evaluasi pengoperasian dan pemeliharaan unit-unit pembangkit tenaga listrik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Assisten Manajer Enjinering mempunyai fungsi :
a.       Perencanaan pengoperasian pembangkit tenaga listrik,
b.      Perencanaan pemeliharaan pembangkit tenaga listrik,
c.       Pengevaluasian masalah lingkungan dan keselamatan ketenagakerjaan,
d.      Penyelenggaraan teknologi informasi.


3.      Assisten Manager Operasi
Tugas pokok Assisten Manager Operasi adalah melaksanakan pengoperasian unit-unit pembangkit sesuai dengan rencana dan prosedur yang ditetapkan.
untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Asisten Manajer Operasi mempunyai fungsi :
a.       Penyiapan kebutuhan untuk operasi pusat pembangkit tenaga listrik yang meliputi jadwal    jaga.
b.      Pengoperasian pembangkit tenaga listrik bedasarkan parameter operasi,.
c.       Pelaksanaan mengatasi gangguan yang terjadi pada pembangkit tenaga listrik.
d.      Pembuatan laporan gangguan, kerusakan dan data operasi.
e.       Pembuatan laporan emergency dan tindak lanjut yang telah dilaksanakan.
f.       Pengurusan limbah bahan bakar.

4.      Assisten Manager Pemeliharaan
Tugas pokok Asisten Manager Pemeliharaan adalah melaksanakan pemeliharaan mesin unit-unit pembangkit tenaga listrik sesuai dengan rencana dan prosedur yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas pokok  tersebut, asisten manager Pemeliharaan mempunyai fungsi :
a.       Penyiapan kebutuhan bahan untuk pemeliharaan unit-unit pembangkit tenaga listrik.
b.      Pelaksanaan pemeliharaan rutin-rutin pembangkit tenaga listrik.
c.       Pelaksanaan pemeliharaan periodic unit-unit pembangkit tenaga listrik.
d.      Pelaksanaan laporan pemeliharaan unit-unit pembangkit tenaga listrik

5.      Assisten Manager Sumber Daya Manusia
Tugas pokok Assisten Manager Sumber Daya Manusia adalah penyelenggarakan tata usaha kepagawaian, kesekretaritan, logistic/angkutan dan keuangan serta akutansi.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Assisten Manajer Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi :
a.       Pelaksanaan tata usaha kesekretariatan.
b.      Pelaksanaan tata usaha kepegawaian dan diklat.
c.       Pelaksanaan tata usaha anggaran dan keuangan.

d.      Pelaksanaan tata usaha logistik/angkutan dan perdagangan