Kamis, 09 November 2017

Tugas soft kill ; Standar Pengukuran Dan Etika Dalam Penulisan Ilmiah

BAB 1
STANDAR PENGUKURAN DARI USA, JEPANG DAN JERMAN


1.           ANSI (American National Standards Institute)
ANSI (American National Standards Institute adalah sebuah kelompok yang mendefinisikan standar Amerika Serikat untuk industri pemrosesan informasi. ANSI berpartisipasi dalam mendefinisikan standar protokol jaringan dan merepresentasikan Amerika Serikat dalam hubungannya dengan badan-badan penentu standar International lain, misalnya ISO , Ansi adalah organisasi sukarela yang terdiri atas anggota dari sektor usaha, pemerintah, dan lain-lain yang mengkoordinasikan aktivitas yang berhubungan dengan standar, dan memperkuat posisi Amerika Serikat dalam organisasi standar nasional. ANSI membantu dengan komunikasi dan jaringan (selain banyak hal lainnya). ANSI adalah anggota IEC dan ISO.  Adapun Contoh tabel data pada ANSI yaitu
a)      ANSI 150

b)      ANSI 600

c)      ANSI 1500
  
2.                  JIS (Japanese Industrial Standard)
JIS kepanjangan dari Japanese Industrial Standards menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Pada tahun 1946, Japanese Industrial Standards Committee (JISC) didirikan. Pada tahun 1949 , Japanese Industrial Standard dibuat untuk standar produk nasional di jepang, namun saat ini sudah lebih dari 10.000 produk telah di tetapkan.   Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Japanese Industrial Standards Committee (JISC) dan dipublikasikan melalui Japanese Standards Association (JSA). JSA adalah sebuah organisasi yang dibentuk melalui penggabungan dari Dai Nihon Aerial Technology Association dan Japan Management Association , diberi wewenang untuk menggabungkan oleh Menteri Perdagangan dan Industri pada tanggal 6 Desember 1945. Tujuan dari Japanese  Standards Association (JSA) adalah untuk mendidik masyarakat mengenai standardisasi dan penyatuan standar industri, dan dengan demikian memberikan kontribusi pada peningkatan teknologi dan peningkatan efisiensi produksi.
Tujuan dari Japanese Industrial Standard adalah mempertahankan standar teknologi. Pengembangan kualitas seluruh produk, pengembangan industri,peningkatan hidup manusia, dan rasionalisasi produksi. Sedangkan JIS yang mengatur tentang standar Particle Board adalah JIS A 5908. Standar inimerupakan standar terbaru mennggantikan JIS A 5908:2003 dan sertifkasi JIS akan diberikan oleh Japan quality assurance (JQA).
3.                  DIN ( Deutsches Institut fur Normung )
DIN, Institut Jerman untuk Standardisasi, menawarkan stakeholder platform untuk pengembangan standar sebagai layanan untuk industri, negara dan masyarakat secara keseluruhan. Sebuah organisasi nirlaba terdaftar, DIN telah berbasis di Berlin sejak tahun 1917. DIN tugas utama adalah untuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan standar berbasis konsensus yang memenuhi persyaratan pasar. Beberapa 26.000 pakar menyumbangkan keahlian dan pengalaman mereka dengan perjanjian process.By standardisasi dengan Pemerintah Federal Jerman, DIN adalah standar nasional diakui tubuh yang mewakili kepentingan Jerman dalam organisasi standar Eropa dan internasional. Sembilan puluh persen dari standar kerja sekarang dilakukan oleh DIN bersifat internasional di alam.


BAB II
KODE ETIK UNTUK RESEARCHER/RESEARCH ENGINEAR DALAM PENULISAN ILMIAH

1.                  Kode etik penulisan karya tulis ilmiah
·      Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya       ilmiah
·  Norma ini berkaitan pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang   digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan
·      Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan               terhadap bahan atau pikiran yang diambil dr sumber lain
·      Pemakaian bahan atau pikiran dr sumber lain yang tdk disertai rujukan diidentikkan         dengan pencurian
·      Penulis harus menghindarkan diri dari perbuatan plagiat
·      Dalam penulisan karya ilmiah kegiatan rujuk-merujuk merupakan kegiatan yang             dianjurkan.
·      Dalam menggunakan tabel, gambar, instrumen orang lain penulis wajib minta dan           mendapat ijin dari pemiliknya.
·      Nama sumber atau informan dalam penelitian (kualitatif) tdk boleh dicantumkan.

2.                  Penanggulangan Pelanggaran Etika Penulisan KTI
Seperti pada kasus menteri pendidikan Jerman, Schavan, seseorang dapat dicabut gelar akademiknya jika ternyata terbukti melanggar etika dalam penulisan karya tulis ilmiah. Bahkan kasus pengunduran dan permintaan diberhentikan dari jabatan yang walaupun tidak ada kaitannya dengan jabatan tsb, tetap dapat terjadi. Pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 25 ayat 2 dinyatakan bahwa: “Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.” Lebih jauh, pada pasal 70 dinyatakan: “Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).” Pada Permendiknas no.17, tahun 2013, penanggulangan dalam ati tindakan represif atau sanksi yang diberikan kepada pelaku pelanggar etika karya (tulis) ilmiah,
3.                  Penyebab Pelanggaran Etika Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab terjadinya pelanggaran etika karya ilmiah, antara lain:
1. Ketidaktahuan atas etika penulisan dan publikasi karya ilmiah
2. Ketidakhati-hatian dalam penulisan karya ilmiah.
3. Kecurangan dalam penulisan dan penerbitan karya ilmiah
4. Kemalasan dalam melakukan penelusuran bahan pustaka dan pengutipan sumber pustaka.


DAFTAR PUSTAKA

[1]        Royen, Abi ( 2014). Standard Ansi dan Table Data Ansi. Batam.
[2]        Prihandera,Citra (2017) Japanese Industrial Standard. Diponegoro University, Semarang.
[3]       Arfian,Bella (2016) Standar Teknik dan Standar Manajemen . Wordpress
[4]       Arfian ,Bella (2016). dalam https://arfianbella.wordpress.com (Diakses 06 januari 2016).
[5]      Haryanipasulle,Ida. (2015). dalam https://idaharyanipasulle.files.wordpress (Diakses 02 juni  2015).