EFEK BUDAYA DI SUATU TEMPAT TERHADAP KULTUR BEKERJA DAN PERAN
PEMERINTAH SETEMPAT MENGATURNYA
Pengertian Budaya
Menurut Kathy S. Stolley, budaya merupakan sebuah konsep yang luas. Bagi
kalangan sosiolog, budaya terbangun dari seluruh gagasan (ide), keyakinan,
perilaku, dan produk-produk yang dihasilkan secara bersama, dan menentukan cara
hidup suatu kelompok. Budaya meliputi semua yang dikreasi dan dimiliki manusia
tatkala mereka saling berinteraksi.
Budaya membentuk cara bagaimana orang melihat dunia.
Ia berpengaruh atas bagaimana kita berpikir, bertindak, yang dijunjung tinggi,
berbicara, organisasi-organisasi yang dibentuk, ritual yang diselenggarakan,
hukum yang dibuat, apa dan bagaimana yang kita sembah, apa yang kita makan, apa
yang kita pakai, dan apa yang kita sebut sebagai buruk atau Baik
Pengertian
Budaya Organisasi Perusahaan (CORPORATE CULTURE)
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas
dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang
bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya
membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan
bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok
masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman
berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk
dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi
kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan. Budaya organisasi
berkaitan erat dengan pemeberdayaan karyawan (employee empowerement) disuatu
perusahaan. Semakin kuat budaya organisasi, semakin besar dorongan para
karyawan untuk maju bersama dengan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut,
pengenalan, penciptaan, dan pengembangan budaya organisasi dalam suatu
perusahaan mutlak diperlukan dalam rangka membangun perusahaan yang efektif
dan efisien sesuai dengan misi dan visi yang hendak dicapai. Dengan demikian
antara budaya organisasi dan budaya perusahaan saling terkait karena
kedua-keduanya ada kesamaan, meskipun dalam budaya perusahaan terdapat hal-hal
khusus seperi gaya manajemen dan sistem manajemen dan sebagainya, namun
semuanya masih tetap dalam rangkaian budaya organisasi Budaya perusahaan adalah
aturan main yang ada dalam perusahaan yang akan menjadi pegangan dari SDMnya
dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku di dalam
organisasi tersebut.
BUDAYA KERJA
DALAM SUATU PERUSAHAAN
Budaya adalah satu set nilai, penuntun, kepercayaan,
pengertian, norma, falsafah, etika, dan cara berpikir. Budaya yang ada di suatu
lingkungan, sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan pribadi yang berada
di dalam lingkungan tersebut. Setiap lingkungan tempat tinggal memiliki budaya
yang dibuat oleh nenek moyang dan diturunkan secara turun temurun dari generasi
ke generasi untuk dianut dan dilestarikan bersama. Perusahaan adalah sebuah
lembaga yang terdiri dari banyak karyawan yang merupakan individu yang berasal
dari latar belakang yang berbeda, yaitu lingkungan, agama, pendidikan, dll.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perusahaan terdiri dari individu dengan
kultur bawaan yang berbeda-beda.
Pada umumnya perusahaan-perusahaan dunia yang sukses
adalah perusahaan yang memiliki budaya kerja yang kuat. Terlepas dari
nilai-nilai positif dan luhur yang terkandung dalam budaya yang berlaku, maksud
budaya kerja yang kuat adalah seluruh komponen perusahaan mengamalkan nilai
atau norma yang telah ditetapkan bersama sebagai sebuah budaya dengan komitmen
yang tinggi, tanpa terkecuali. Namun ketiadaan kata atau kalimat yang
menegaskan mengenai budaya yang dianut perusahaan, menyulitkan para karyawan
memahami budaya perusahaan. Untuk itu perlu adanya sebuah pernyataan yang
merupakan manifestasi dari budaya perusahaan yang mengungkapkan secara garis
besar dalam pengertian spesifik mengenai tujuan perusahaan, dan cara-cara yang
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengungkapan budaya perusahaan ke dalam sebuah
pernyataan dapat dilakukan melalui perumusan pernyataan visi dan misi. Hanya
dengan kalimat singkat, pernyataan visi dan misi dapat menyiratkan nilai,
etika, prinsip, tujuan, dan strategi perusahaan. Menuliskan pernyataan visi dan
misi perusahaan adalah cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa semua
karyawan dapat memahami budaya perusahaan dan mengimplementasikannya ke dalam
usaha-usaha pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh pakar
Harvard Business School, yaitu Prof. DR. John Kottler dan Prof. DR. Janes
Heskett, ternyata terdapat korelasi positif di antara penerapan budaya
perusahaan dengan prestasi bisnis yang dicapai oleh perusahaan dalam jangka
waktu yang cukup panjang. Hal ini menunjukkan bahwa budaya perusahaan memiliki
peranan penting dalam membangun prestasi dan produktivitas kerja para karyawan
sehingga mengarahkan perusahaan kepada keberhasilan. Jadi sudah saatnya Anda
menetapkan komitmen terhadap penerapan budaya perusahaan.
Pengaruh Budaya Dalam Lingkungan Pemerintahan
Pada hakikatnya, kebudayaan yang hidup dan melekat
pada jiwa suatu bangsa, sudah layak dan sepantasnya menjadi sebuah kebanggan
yang dirasakan dan dimiliki bersama oleh seluruh insan yang bernaung di dalam
bangsa itu sendiri. Budaya hadir sebagai sesuatu yang harus dijaga dan
dilestarikan bersama serta sebagai sesuatu yang mepersatukan.
Budaya merupakan nilai-nilai kehidupan yang tumbuh dan
berkembang di suatu masyarakat. Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterprestasikan lingkungan dan pengalamannya serta menjadi landasan bagi
tingkah lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian
aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana dan strategi-strategi yang
terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dimiliki oleh manusia dan
digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud
dalam tingkah lakunya.
Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis, sehingga
pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja. Ketika kita ditanya
mengapa kita melakukan sesuatu, maka kita akan menjawab secara spontanitas, “ya
karena memang sudah seharusnya begitu”. Jawaban ini berupa jawaban otomatis
yang menunjukkan atas pengaruh budaya dalam perilaku sehari-hari. Ketika kita
berhadapan dengan masyarakat yang memiliki budaya, nilai dan kepercayaan yang
berbeda dengan kita, barulah menyadari bagaimana budaya tersebut telah
membentuk perilaku. Kemudian akan muncul apresiasi terhadap budaya sendiri di
saat berhadapan dengan budaya yang berbeda.
Davis (1992:46) berpendapat bahwa orang-orang belajar
bergantung pada budaya. Budaya memberikan stabilitas dan jaminan bagi mereka,
karena dapat memahami hal-hal yang sedang terjadi dalam masyarakat dan
mengetahui caa menggapainya.
Kemudian kaitan dan pengaruhnya terhadap pemerintahan
adalah ternyata budaya dapat memudahkan aparatur pemerintahan dalam memahami
masyarakat yang dipimpinnya. Dengan memahami masyarakat melalui sudut pandang
kebudayaannya, maka dapat ditemukan cara-cara atau strategi-strategi yang
efektif dan efisien dalam upaya pengelolaan masyarakat untuk membangun hubungan
baik antara masyarakat dan pemerintahan yang memiliki tanggung jawab tertentu
terhadap masyarakat yang dipimpinnya.
Peran Pemerintah Daerah Dalam Mengelola Keragaman
Sosial Budaya
Indonesia
adalah negara yang kaya akan keragaman sosial budaya. Terdapat lebih dari
300 kelompok etnik dan 1300an suku bangsa yang tersebar dari ujung pulau
Sumatera sampai ujung pulau Papua. Keragaman sosial budaya yang ada di
Indonesia meliputi keragaman bahasa, tarian daerah, pakaian daerah, rumah adat,
seni daerah dsb. Saking banyaknya, pemerintah kita bahkan sempat
kecolongan tidak mendata salah satu keanekaragaman sosial budaya kita sehingga
akhirnya diklaim oleh negara lain.
Keragaman
Sosial Budaya di Negara
Hal-hal berikut adalah yang akan terjadi jika kita
sebagai masyarakat Indonesia tidak bisa mengelola keragaman sosial budaya yang
ada di negara kita sendiri dengan baik:
·
Diklaim sebagai budaya dari negara lain.
·
Dilupakan anak-anak generasi yang baru.
·
Bahasa dapat punah karena penuturnya tidak ada lagi.
·
Kehilangan identitas daerah.
·
Gelar kaya akan budaya tidak layak lagi untuk
disandang.
Sebagai
warga negara Indonesia, pastinya kita berkeinginan untuk terus menjaga dan
melestarikan kekayaan budaya kita. Tapi yang harus kita sadari adalah masyarakat
tidak bisa melakukannya sendiri. Tentunya bukan hal yang mudah untuk
mengelola keragaman sosial budaya ini. Jangan sampai ada kemunculan unsur-unsur
perubahan sosial budaya. Perlu ada peran aktif baik dari
masyarakat maupun dari pemerintah untuk bisa mengelola keragaman sosial budaya
ini agar tetap terpelihara. Yang ditakutkan adalah terjadinya perubahan
sosial budaya sebagai efek dari globalisasi. Anak-anak generasi milenial yang
lebih bangga jika bisa berbahasa asing dari pada menggunakan bahasa daerah
adalah salah satu contoh
perubahan sosial budaya. Orang yang paling tepat yang berkewajiban
untuk mengelola keragaman sosial budaya di tiap-tiap daerah di Indonesia tentu
saja adalah pemerintah daerah.
Kita
tidak bisa mengharapkan pemerintah pusat untuk menghandle seluruh keragaman
sosial budaya yang ada. Pemerintah daerah yang terjun langsung ke masyarakat sedangkan
pemerintah pusat cukup memantau dan mengarahkan. Apa saja peran pemerintah
daerah dalam mengelola keragaman sosial budaya? Mari kita simak penjelasan
dibawah ini:
1.
Sebagai penggerak
Pemerintah
berperan sebagai penggerak atau motor yang akan mengarahkan masyarakat dalam
mengambil keputusan terkait pengelolan keragaman sosial budaya. Hal ini membuat
pemerintah daerah dilarang duduk manis saja ketika ada usulan dari masyarakat
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian budaya.
Pemerintah daerah sebagai penggerak juga berarti dalam mengelola keragaman
sosial budaya pemerintah yang mengambil peran paling besar dibanding
masyarakat.
2.
Mengambil inisiatif
Yang
dimaksud dengan mengambil inisiatif adalah pemerintah harus selalu siap dengan
ide-ide baru dalam mengelola keragaman budayanya. Bahasa kasarnya, jangan
sampai rakyat duluan yang mengambil tindakan. Memang akan sangat baik jika
muncul inisiatif dari masyarakat untuk melakukan pengelolaan budaya lewat
cara-cara yang kreatif, namun hal itu merupakan peran dari pemerintah daerah.
Adanya
upaya untuk melestarikan keragaman sosial budaya di suatu daerah bisa
menjadi faktor
penghambat perubahan sosial budaya. Masyarakat cukup menyalurkan
aspirasinya dan pemerintah yang akan membantu merealisasikan.
3.Sebagai Jembatan Ke Dunia
Internasional
Tentu saja upaya mempromosikan kekayaan budaya di
suatu daerah baik dalam negeri maupun luar negeri wajib dilakukan oleh
pemerintah daerah. Misalnya suatu daerah hendak mengadakan festival budaya atau
pawai yang nantinya akan menampilkan tarian daerah maupun produk-produk
kesenian daerah. Pemerintah daerah yang kiranya menargetkan jumlah turis baik
yang dari dalam maupun luar negeri yang akan hadir dengan mempromosikan acara
tersebut semaksimal mungkin.
Kedatangan turis tentunya punya manfaat yang baik bagi
suatu daerah. Turis tersebut bisa mempelajari kebudayaan daerah sehingga
kebudayaan daerah yang dikunjunginya bisa semakin banyak diketahui orang.
Selain itu biaya hidup pendatang di suatu daerah juga bisa menambah pemasukan
dalam pendapatan daerah.
4. Sumber
Modal
Masyarakat harusnya tidak perlu cemas ketika
membutuhkan dana saat hendak mengadakan kegiatan atau membentuk organisasi yang
berhubungan dengan pelestarian budaya. Uang adalah salah satu contoh kebutuhan pokok dari suatu organisasi. Kegiatan seperti pentas
seni, lomba tarian daerah, lomba pidato bahasa daerah atau sanggar seni yang
mengajarkan kebudayaan daerah kepada anggotanya. Sudah merupakan kewajiban
pemerintah daerah untuk ambil bagian paling banyak dalam pengelolaan keragaman
sosial budaya di daerahnya sehingga memberikan dana untuk kegiatan yang
berkaitan dengan hal tersebut tentu bukan masalah besar.
5.
Menyusun perundang-undangan
Dengan adanya perundang-undangan atau hukum yang jelas
mengenai peran pemerintah daerah dalam mengelola keragaman sosial budaya di
suatu daerah, masyarakat tentu tidak akan salah melangkah. Aturan-aturan yang
mengatur mengenai apa saja yangBOLEH dan tidak boleh dilakukan terkait pengelolaan
kebudayaan di suatu daerah pastinya akan membuat masyarakat semakin terarah.
Contoh perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan kebudayaan yaitu UU
No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dengan adanya peraturan ini
diharapkan agar masyarakat Indonesia dapat sejalan dalam tujuan pengendalian sosial budaya dan pelestariannya.
6.
Memberikan Dukungan Penuh
Pemerintah
dalam pengelolaan kebudayaan tidak boleh setengah-setengah. Ketika ada masyarakatnya yang
mengusulkan kegiatan bertema kebudayaan yang mungkin belum tersusun dengan
benar, pemerintah tidak boleh langsung asal menolak usulan tersebut. Beruntung
jika masyarakat punya kemauan untuk melestarikan kebudayaannya dengan berbagai
cara, namun hal tersebut tentu harus tetap dipandu atau diarahkan oleh
pemerintah daerah.
Bagaiman bentuk dukungan penuh yang dimaksud? Tentu
saja dengan memfasilitasi sarana prasarananya, memberikan ruang untuk berkarya,
menyediakan dana untuk kegiatan kebudayaan, dan tidak menolak siapapun yang
ingin mengambil bagian dalam pengelolaan kebudayaan daerah dengan tujuan
melestarikan dan menjaga agar tetap eksis dalam terpaan kemajuan global.
7.
Melakukan Pendataan
Kita tentunya tidak ingin kebudayaan asli daerah kita
diklaim oleh negara tetangga. Untuk itu harus ada pendataan yang tepat dan
akurat mengenai apa saja kekayaan budaya yang dimiliki masing-masing daerah di
Indonesia. Dalam hal ini pemerintah daerah mengambil peran penting yaitu
melakukan pendataan kekayaan budaya. Pendataan tersebut haruslah lengkap dan
secara rinci.
Kita ambil contoh kasus bahasa daerah. Uniknya, di
setiap daerah di Indonesia pasti paling tidak ada lebih dari satu bahasa
daerah. Pendataan yang dilakukan hendaknya mendata apa saja bahasa daerah
tersebut dan berapa banyak penuturnya. Data ini juga akan berguna untuk
mengetahui suatu kebudayaan terancam punah atau tidak.
8.
Membentuk Kelembagaan
Pemerintah daerah tentu tidak hanya mengurus
pengelolaan keanekaragaman sosial budaya di daerahnya, ada juga bidang-bidang
lain untuk diperhatikan. Untuk itu, pembentukan suatu lembaga yang akan
menghandle segala sesuatu tentang pengelolaan pelestarian kebudayaan di suatu
daerah akan sangat membantu peran pemerintah dalam menjalan tugas dan
kewajibannya.
Lembaga yang dibentuk tentunya tidakBOLEH asal-asalan, tapi juga harus memiliki ciri-ciri lembaga sosial budaya yang benar. Dengan adanya suatu lembaga
yang fokus pada pelestarian budaya disuatu daerah, tentu bidang ini akan
semakin diperhatikan dan diketahui secara luas oleh masyarakat.
9. Mengadakan Pentas Seni Secara Ruti
Kegiatan
tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan daerah baiknya paling
tidak menjadi agenda tahunan dari pemerintah daerah. Kegiatan secara rutin
tersebut tentunya akan melibatkan masyarakat didalamnya. Hal ini akan membudaya
jika dilakukan secara rutin, misalnya acara tahunan, dan pastinya akan menarik
pendatang maupun turis yang penasaran dengan acara tahunan suatu daerah.
Selain
pentas seni, kegiatan dari organisasi, sanggar, maupun klub-klub yang
memfokuskan kegiatannya pada pelestarian kebudayaan juga akan sangat baik jika
difasilitasi oleh pemerintah agar lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas.
10. Memaksimalkan Penggunaan Fasilitas Umum
Yang
terakhir adalah memaksimalkan penggunaan fasilitas umum sebagai wadah untuk
melestarikan kebudayaan. Ada banyak cara dalam mengelola suatu kebudayaan agar
tetap terjaga salah satunya lewat pengaplikasian pada tempat-tempat atau
benda-benda yang kita temukan setiap hari. Kita ambil contoh corak batik. Jika
kita pernah bepergian menggunakan pesawat terbang, tentu kita bisa menemukan
bahwa di bandara banyak ditemukan corak batik ditempatkan baik di dinding
sebagai wallpaper maupun hiasan-hiasan dalam ruangan. Hal ini merupakan
contoh pemaksimalan fasilitas umum sebagai tempat pelestarian kebudayaan dimana
kebudayaan di pajang di tempat umum yang banyak dilalui orang, bukan hanya
orang dalam negeri tapi juga orang luar negeri.
Tidak
hanya di bandara, tempat umum seperti taman kota, stasiun kereta atau terminal
bus juga bisa diterapkan konsep yang sama. Itu dia peran pemerintah dalam
peran pemerintah dalam mengelola keragaman sosial budaya. Tentu saja
pengelolaannya tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari masyarakat.
Semoga dengan informasi ini dapat membuka wawasan kita bahwa untuk mengelola
suatu kekayaan sosial budaya yang diwariskan kepada kita, kita tidak bisa
bekerja sendirian.
Sebatang
lidi tidak bisa membersihkan halaman rumah dari rumput kering, tapi jika
disatukan menjadi sekumpulan lidi yang banyak halaman rumah akan dengan mudah
dibersihkan. Dengan saling mendukung dan terjalinnya kerja sama yang baik
tentunya keragaman sosial budaya yang menjadi kekayaan bagi negara kita akan
terus tetap terjaga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[2] https://hendikam.wordpress.com/2012/11/28/pengaruh-budaya-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan/